Kabar Berita Politik Terbaru Seputar Indonesia

Merupakan tempat sajian kabar berita terbaru seputaran berita indonesia tentang politik

Saturday, November 23, 2019

Astronom Deteksi Uap Air di Eropa, Kali Pertama Dalam Sejarah

Astronom Deteksi Uap Air di Eropa, Kali Pertama Dalam Sejarah

Kbptindonesia.blogspot.com, Sains - Tata Surya dalam pencarian kehidupan, Mars cenderung menjadi lakon utama untuk penelitian, Namun selama beberapa tahun ini, Satelit keempat Jupiter Yaitu Europa juga mulai mencuru perhatian.

Para Peneliti atau para ilmuan sudah lama mencurigai kalau Europa mungkin memiliki lautan air cair yang luas di bawah lapisan Es tebal, Jika memang Europa memiliki eleman kimia tambahan, ada peluang yang layak untuk mendukung bentuk kehidupan dasar.

Astronom Deteksi Uap Air di Eropa, Kali Pertama Dalam Sejarah

Saat ini team astronom internasional mengumumkan telah berhasil mendekteksi uap air di atmoster Europa untuk kali pertama. Hasil studi yang di publikasikan dalam Nature Astronomy ini menjadi bukti kuat terdapat air cair di bawah permuakanan Europa.

Tidak berarti uap air datang dari lautan. Tetapi ini terhubung dengan air cair di bawah permukaan, kata Lucas Paganini Planet NASA

Data-data mengenai Europa ini sebenarnya sudah banyak kita ketahui melalui wahana antariksa Galileo yang telah menjalankan misinya di jupiter. Namun untuk mengumpulkan lebih banyak infomasi tentang Europa, para ilmuanpun kembali mempelajari satelit Jupiter lainnya.


Observasi itu dilakukan sekitar tahun 2016 untuk mendekteksi apa yang nampak sebagai gumpalan air yang meletus di permukaan bawa Europa. Gumpalan itu sporadis dan teleskop Hubble hanya mendekteksi beberapa saja, Namun semua itu petunjuk.

Ilmuwanpun kembali melakukan penelitian, jika gumpalan itu terdekteksi sebagai uap air, mereka harus menjelaskan uap air itu bisa sampai disana.

Teori pertama adalah kantong air cari di kerak Europa mengeluarkan ke atmosfer, sementara teori berikutnya adalah partikel bermuatan yang berasal dari jupiter membimbardir Europa dan mengubah es di permukaan menjadi uap air.

No comments:

Post a Comment