Kabar Berita Politik Terbaru Seputar Indonesia

Merupakan tempat sajian kabar berita terbaru seputaran berita indonesia tentang politik

Wednesday, December 4, 2019

China : AS Bakal Membayar Akibatnya UU Muslim Uighur Akan Disahkan

China : AS Bakal Membayar Akibatnya UU Muslim Uighur Akan Disahkan

KBPTINDONESIA.BLOGSPOT.COM, CHINA - Amerika Serikat akan membayar akibat dari perbuatan atas ikut campur dalam urusan negara di Hong Kong dengan menandatangi undang-undang yang mendukung demonstran Hong Kong.

Pemerintah China akan mengesahkan UU soal Muslim Uighur, dan Amerika Serikat harus membayar itu semua karena menandatangani UU yang mendukung demontran Hong Kong.

China : AS Bakal Membayar Akibatnya UU Muslim Uighur Akan Disahkan


Kabar Ini terjadi di tengah upaya dua negara untuk menyelesaikan Fase Pertama dari perang dagang yang mereka jalani.

Presiden Donald Trump menandatangani undang - undang yang mendukung demonstran Hong Kong dan itu membuat pemerintah china marah.

Mereka merespons dengan menjatuhkan sanksi terhadap lima organisasi nirlaba (NGO), dan menangguhkan kunjungan kapal perang AS.

Kementerian luar negeri langsung menanggapi begitu DPR AS mengesahkan UU HAM Uighur Selasa malam waktu setempat.

Beijing mendesak supaya Washington tidak meloloskannya. "Bagi setiap aksi yang ngawur, AS akan membayar akibatnya.

UU itu mengecam perlakuan Negeri "Panda" terhadap jutaan Muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya di Region Xinjiang.

Baca Juga : Balasan China Terhadap AS Yang Di Anggap Ikut Campur atas Hong kong Dan Xinjiang

Aturan itu lolos dengan perolehan 407 banding 1, dan menjadi versi terkuat dari yang dibuat Senat pada September lalu.

UU tersebut berisi kecaman terhadap penahanan massal yang dilakukan, dan mendesak supaya Beijing menutup fasilitas itu.

Legislasi itu meminta Trump menjatuhkan sanksi terhadap sosok yang menjadi arsitek penahanan, terutama Chen Quanguo, Sekretaris Partai Komunis Xinjiang. Ketua DPR AS Nancy Pelosi menyatakan, martabat sekaligus HAM dari etnis minoritas Xinjiang terancam oleh aksi barbar China.


No comments:

Post a Comment