Dalam pertemuan tersebut Wapres Ma'ruf Amin dan ormas islam tersebut bersepakat atau menghasilkan 6 butir kesepakatan.
Wapres Ma'ruf Amin Membuat Kesepakatan Dengan 36 Ormas Islam
Wapres mengundang 36 ormas diantaranya Majelis Ulama Indonesia ( MUI ), Ikatan Cekdikiawan Muslim Indonesia ( ICMI ), Gabungan Pengusaha Muda Islam ( Gapmi ), Tarbiyah, PB nahdlatul Ulama ( PBNU ) Muhammadiyah, Persis , Lembaga Dakwah Islam Indonesia ( LDII ), dan beberapa ormas Islam lainnya , Kecuali FPI dan HTI.
Dalam perbincangan dengan 36 ormas berbagai masalah dan telah ada kesepakatan-kesepakatan baik mengenai ke negaraan, persatuan, keutuhan banga, keumatan dan ekonomi umat.
Beberapa tokoh dari ormas di antara nya ada Jimly Asshiddiqie, Hamdan Zulva, hingga Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid.
Isi dari kesepakatan tersebut itu di bacakan olangsung Oleh Wakil Sekretaris Jendral MUI Salahudin Al Ayubi.
1. Para Pimpinan ormas islam mempunyai pemahaman yang sama bahwa berdirinya negara - bangsa ini merupakan kesepakatan nasional ( al-mitsaq al-wathani) yang harus dijaga dan di pertahankan bersama.
2. Kondisi umat islam yang sangat majemuk membuka peluang terjadinya perbedaan-perbedaan dan dalam tahap tertentu bisa berubah menjadi perpecahan. Oleh karena itu, bersepakat untuk tetap menjalani hubungan persaudaraan antara sesama muslim ( ukhuwah islamiyah ) dan antar sesama anak bangsa ( ukhuwah wathaniyah ), serta tetap mengupayakan terjadinya persatuan umat ( tawhidul ummah ).
3. Sebagai bagian terbesar penduduk di indonesia, umat islam mempunyai kesepakatan yang besar untuk mengambil peran kebangsaan dan kenegaraan secara lebih proporsional. upaya-upaya untuk memperjuangkan hal itu, harus tetap melalui mekanisme yang telah menjadi kesepakatan bersama dalam berbangsa dan bernegara.
Baca Juga : Relawan Jokowi : Erick Thohir Akan Membersihkan BUMN Dengan Masuknya Ahok Di Pertamina
5. Kondisi bangsa yang masih banyak tantangan perlu untuk di hadapi secara bersama-sama dengan semangat persatuan bangsa. Oleh karena itu narasi dan wacana yang dapat memecah belah persatuan umat agar dihindarkan. Wacana tentang radikalisme dan separatisme yang tidak terukur berdampak kontra produktif untuk persatuan umat dan bangsa.
6. Bersepakat untuk secara periodik bertemu dengan difasilitas oleh Bapak Wakil Presiden RI, Prof. DR. KH. Ma'ruf Amin untuk membicarakan permasalahan lebih khusus.
No comments:
Post a Comment